Laptop yaitu salah satu perangkat yang sangat banyak digunakan kini ini. Apalagi perkembangan teknologi terus dan terus berjalan, sehingga kebutuhan penggunaan komputer juga terus meningkat.
Laptop sendiri sanggup digunakan untuk banyak sekali hal. Dari browsing, mengetik, editing foto dan video, hingga bermain game.
Seperti yang Anda tahu, beda dengan perangkat komputer pada umumnya, hampir semua laptop yang ada menggunakan baterai biar sanggup dibawa-bawa dengan lebih mudah.
Nah, bicara soal baterai, jikalau Anda pengguna laptop, pernahkah Anda melaksanakan kalibrasi baterai laptop?
Kalibrasi baterai.. di HP (Terutama Android), ini termasuk hal umum dan hampir setiap penggunanya tahu cara melakukannya.
Namun, melaksanakan kalibrasi baterai pada laptop, rasanya agak jarang dilakukan. Karena itu, masuk akal jikalau masih banyak pengguna laptop yang belum mengetahuinya.
Padahal berdasarkan saya melaksanakan kalibrasi pada baterai ini cukup penting dilakukan, untuk mengatasi banyak sekali kerusakan tertentu yang mungkin ada di Laptop Anda.
Fungsi Kalibrasi Baterai Laptop
Beberapa orang belum mengerti perihal apa itu fungsi kalibrasi. Dan jikalau Anda juga belum tahu, fungsi kalibrasi ini secara garis besar yaitu untuk mengatur atau menormalkan kembali status baterai yang error.
Misalnya gini, saya menggunakan laptop, dan baterai laptop saya tertera 58%. Nah, kemudian saya pakai sekitar 50 menit, baterai tersisa 43%. Setelah itu saya pakai lagi selama sekitar 20 menit, waktu saya cek, ternyata presentase baterai menawarkan angka 60% atau malah naik.
Walau terdengar bukan duduk masalah besar, tapi presentase baterai error ini sanggup menjadikan laptop mati tiba-tiba. Dan ini sanggup menciptakan
harddisk rusak jikalau dibiarkan dalam jangka waktu yang lama.
Nah, dengan melaksanakan kalibrasi, presentase baterai akan diperbaiki dan direset menjadi normal lagi.
Cara Kalibrasi Baterai Laptop
Untuk melaksanakan kalibrasinya ada 3 cara yang biasa dilakukan. Yakni melalui bios, software kalibrasi, dan cara manual.
Nah, Anda sanggup menggunakan cara manapun yang Anda suka. Tapi yang paling sering digunakan dan dibahas, yaitu dengan cara manual.
Disini saya ingin membahas cara tersebut, yang sanggup diterapkan di semua versi Windows (Terutama Windows 7, Windows 8 dan Windows 10). Selain itu, cara ini juga sanggup diterapkan di semua brand Laptop (Asus, HP, Acer, Toshiba, Lenovo dan lain-lain).
Caranya :
1. Pertama cek pada bab ikon baterai di pojok kanan bawah taskbar. Klik kanan ikon tersebut >> kemudian pilih Battery Option.
2. Klik
Create Power Plant pada sajian bab kiri
3. Selanjutnya silakan beri nama pengaturan Power Plant sesuai keinginan. Misalnya "Kalibrasi Baterai". Lalu klik
Next.
4. Di halaman selanjutnya, buat pengaturan
Sleep dan
Display menjadi
Never. Fungsinya disini biar Laptop nanti akan selalu menyala (Tidak tiba-tiba mati). Jika sudah, klik
Create.
5. Silakan charger laptop hingga 100% menggunakan Power Plant yang sudah dibentuk tadi.
6. Jika sudah penuh hingga 100%, lepas charger kemudian biarkan laptop menyala hingga baterainya benar-benar habis, dan hingga laptop mati.
7. Terakhir, sambungkan chargernya kembali kemudian isi baterainya hingga full 100%.
- Catatan : Ketika dalam proses kalibrasi, pastikan Anda tidak menggunakan laptop tersebut sama sekali.
Penutup...
Dengan cara kalibrasi diatas, presentase baterai laptop akan direset statusnya dan error yang ada akan hilang. Cara tersebut tidak perlu sering Anda lakukan, cukup sesekali saja saat Anda mengetahui presentase baterai laptop Anda tidak sesuai.
Perlu dicatat juga, mengkalibrasi baterai tidak sanggup memperbaiki baterai laptop yang rusak. Misalnya bocor, cepat habis dan sejenisnya. Karena kalibrasi ini dilakukan melalui perangkat lunak (Software) bukan pribadi dari baterainya.
Jika ada pertanyaan, silakan kirim melalui kolom komentar yang terdapat dibawah artikel ini.
Sekian, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar