DISTRIBUTOR CIRENG KRIWIL: Hasil penelusuran untuk reboot-select-proper-boot-device

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir ☺️☺️☺️☺️

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas↑↑

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri reboot-select-proper-boot-device. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Maret 2019

Windows

syahna aksesoris 18.54

Pesan Reboot And Select Proper Boot Device? Ini Cara Perbaikinya

Pasti Anda tahu kan, apa saja proses yang berjalan ketika Komputer atau Laptop dinyalakan?

Yup, ini dinamakan Booting. Prosesnya secara garis besar, pertama Komputer / Laptop dinyalakan >> Muncul layar BIOS >> Boot Screen >> Startup >> Baru masuk Windows.

Nah, tapi perlu diketahui, proses boot ini tidak selalu berjalan lancar.

Kadang ada duduk masalah atau error tertentu, contohnya berhenti di salah satu proses atau muncul pesan tertentu.

Salah satunya Reboot And Select Proper Boot Device

Pesan error reboot and select proper boot device biasanya disebabkan oleh beberapa hal. Namun, sebagian besar penyebabnya kebanyakan bekerjasama dengan storage (SSD / Harddisk).

Contohnya, menyerupai setting priority di BIOS hingga duduk masalah Harddisk tidak terbaca.

Sekilas, duduk masalah ini menyerupai dengan pesan error no bootable device found. Dan kalau Anda sedang mengalaminya, Anda tidak perlu pusing..

Disini aku ingin membahas sedikit tips dan cara mengatasi error reboot and select proper boot device di Laptop / PC Anda menurut pengalaman aku pribadi.

Karena jujur, aku sudah puluhan (atau mungkin ratusan) kali menemui duduk masalah ini.

1. Periksa Boot Priority di BIOS Anda

Boot priority, yakni salah satu setting pada BIOS yang memungkinkan kita untuk mengatur setting dari penyimpanan sistem. Intinya sih kurang lebih untuk mengubah penyimpanan mana yang ingin di boot duluan.

Nah, Boot Priority ini sangat wajib diperhatikan, kalau Anda sedang mengalami error pesan Reboot and select proper boot device.

Karena kalau settingnya salah, otomatis sistem akan mengalami gagal boot, dan Komputer tidak dapat membaca sistem, sehingga munculah "Select proper boot device" (Pilih perangkat boot yang tepat).

Cara mengaturnya :

Pertama, nyalakan / restart Komputer atau Laptop Anda terlebih dahulu. Setelah itu masuk ke BIOS dengan menekan tombol F1 / F12 / Del / Esc dan lain-lain (Beda-beda tergantung brand hardware).

Setelah itu cari pengaturan Boot Priority (Atau yang mempunyai nama erat dengannya)..

Kemudian silakan atur posisi storage (Harddisk / SSD) yang didalamnya terinstall sistem ke posisi pertama / paling atas. Seperti ini :

Setelah itu coba restart. Jika storage Anda masih normal dan tidak error, dijamin Komputer / Laptop dapat booting dengan normal.

2. Clear Baterai CMOS Laptop / PC Anda

Baterai CMOS, yakni komponen motherboard yang berfungsi untuk menjalankan fungsi waktu (Jam) serta menyimpan setting pada BIOS.

Nah, kalau Anda sedang mengalami error pesan "Reboot and select proper boot device", Anda dapat mencoba melaksanakan yang namanya Clear CMOS (mereset baterai CMOS).

Metode ini ditujukan untuk mereset setting pada BIOS, semoga kembali lagi ke sedia kala. Nah, biasanya sesudah direset, duduk masalah 'reboot boot device' tadi akan hilang.

3. Nonaktifkan Setting Legacy Boot

Pada Laptop atau Komputer yang BIOSnya berjenis UEFI, disana ada yang namanya pengaturan Legacy Boot, yang kadang dapat memunculkan pesan "Reboot and select proper boot device".

Untuk mengatasinya, mudah saja. Anda tinggal menonaktifkan setting tersebut kemudian tes kembali bootingnya.

Caranya, silakan masuk BIOS terlebih dahulu >> Cari opsi Legacy Support >> Kemudian silakan nonaktifkan Legacy Boot.

4. Memakai Diskpart

Selain 3 cara sebelumnya, ada lagi metode yang banyak direkomendasikan situs teknologi luar negeri terkenal. Namanya Diskpart.

Sebenarnya Dispart ini hanyalah serpihan dari proses saja. Tujuan menggunakan Diskpart disini yakni unutk mengembalikan partisi sistem yang nonaktif menjadi aktif kembali.

Pertama, Anda harus masuk terlebih dahulu ke recovery Windows (Lewat media instalasi) > Kemudian buka Command Prompt. Setelah itu ketikkan perintah berikut :

```
1. diskpart > tekan enter
```

```
2. select disk 0 > tekan enter 
```

```
3. list partition >  tekan enter 
```

```
4. select partition 1 > tekan enter 
```

```
5. active > tekan enter
```

Cara ini dapat diterapkan di semua versi Windows, mulai dari Windows 7, Windows 8 hingga Windows 10.

5. Cek Harddisk Anda

Kalau belum bisa, Anda harus memperhatikan apakah ada kerusakan atau tidak pada penyimpanan di Komputer Anda (Asumsi disini Harddisk).

Jika harddisk yang terpasang mengalami kerusakan (Misalnya bad sector), otomatis sistem tersebut jadi tidak dapat terbaca. Dan lantaran inilah muncul pesan "Reboot and select proper boot device".

Anda dapat mengecek harddisk Anda dengan cara melepasnya terlebih dahulu, kemudian pasang di Komputer lain.

Untuk referensi, Anda juga dapat membaca cara monitor kesehatan harddisk..

Penutup...

Error pesan reboot select proper boot device yakni salah satu pesan error yang paling banyak ditemui ketika PC atau Laptop sedang booting. Saya langsung sering sekali menemui duduk masalah ini, terutama kalau PC yang aku pakai mati tiba-tiba.

Nah, menggunakan cara diatas, aku harap dapat membantu Anda mengatasi duduk masalah ini. Karena aku sendiri jujur, selalu berhasil mengatasinya.

Ada yang ingin ditanyakan? Silakan kirim lewat kolom komentar dibawah.

Semoga bermanfaat.

Rabu, 27 Maret 2019

Windows

syahna aksesoris 20.27

5 Cara Mengatasi Operating System Not Found (Pc / Laptop)

Operating System Not Found - Press Ctrl + Alt + Delete to restart

Pernahkah Anda mengalami ini? Atau sedang? Kalau saya, di PC saya cukup sering mengalami ini. Biasanya saat gres dinyalakan.

Efek dari error ini pastinya satu. Yakni Komputer jadi tidak dapat masuk ke Windows, dan hanya stuck saja disana. Sehingga jadi tidak dapat dipakai.

Untuk penyebabnya sendiri ada beberapa, dan kebanyakan berafiliasi dengan storage atau konfigurasi setting. Misalnya :

Salah setting BIOS

Komputer terkena virus

Harddisk rusak

OS corrupt

Ngomong-ngomong pesannya biasanya ada beberapa perhiasan lain. Misalnya "Operating system wasn't found" "Try disconnecting" "Boot error" dan lain sebagainya, namun pada dasarnya sama saja.

Nah, untuk mengatasinya, selama tidak ada kerusakan hardware, 88% kemungkinan masih dapat diperbaiki.

Caranya? Silakan ikuti langkah-langkah berikut (Satu-satu) :

Baca juga : Cara Memperbaiki Pesan Error : "Reboot Select Proper Boot Device" (Work)

1. Cek Setting Boot Priority pada BIOS

Boot priority yaitu setting yang memilih hardware storage mana yang akan di boot duluan. Misalnya saya punya dua Harddisk A berisi sistem, dan Harddisk B berisi software.

Untuk menciptakan Harddisk A di boot duluan, maka saya harus mengatur boot prioritynya terlebih dahulu di BIOS.

Karena kalau secara tidak sengaja Harddisk B yang di boot, maka akan keluar pesan Not found menyerupai pembahasan awal tadi.

Untuk cara settingnya sayangnya berbeda-beda (Tergantung dari versi BIOS dan Motherboard yang dipakai). Namun pada dasarnya Anda tinggal cari pengaturan Boot prioritize / Boot Priority / Boot option / Boot setting dan lain sejenisnya.

2. Coba Cek Virus Di Penyimpanan

Virus dapat menciptakan file system OS rusak, sampai membuatnya jadi tidak dapat terbaca.

Untuk mengatasinya, cara paling gampang untuk dilakukan, ialah dengan mengambil hardware penyimpanan yang digunakan (Harddisk / SSD), kemudian memasangnya di Komputer lain.

Setelah itu gunakan Antivirus, dan lakukan full scan untuk mencari virus pada penyimpanan secara keseluruhan.

Jika sudah, Anda dapat mengembalikan hardwarenya ke Komputer awal, kemudian lakukan repair sistem.

3. Cek Apakah Harddisk Masih Normal?

Khusus jikalau Anda menggunakan Harddisk untuk menyimpan OS, Anda harus mengecek apakah harddisk Anda masih normal atau tidak. Karena di Harddisk ada satu kerusakan, namanya Bad sector. Ini dapat menciptakan sistem jadi rusak dan tidak terbaca.

Untuk ceknya, dapat dilakukan melalui Komputer lain, dan dengan menggunakan software tertentu (Misalnya HDTune atau HDDSentinel). Lengkapnya dapat dibaca di artikel cara mengecek kesehatan harddisk (100% akurat).

Terus gimana kalau ternyata rusak?

Nah, disarankan untuk ganti saja Harddisknya dengan yang baru. Walaupun yang usang kadang masih dapat dipakai, tapi biasanya read-speed akan jadi melambat, sehingga menciptakan performa Komputer menurun.

4. Memperbaiki BCD Dengan Bootrec.exe

Bootrec.exe, yaitu sebuah kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki masalah-masalah startup pada Windows (Termasuk boot).

Cara ini berdasarkan saya cukup efektif, tapi Anda harus sudah mengikuti langkah-langkah sebelumnya :

✓ Pastikan Boot Priority sudah tersetting dengan benar. ✓ Pastikan virus sudah hilang.
✓ Dan pastikan harddisk masih normal.

Untuk cara menggunakan Bootrec akan panjang kalau dijelaskan disini. Kaprikornus dapat coba baca di https://neosmart.net/wiki/bootrec/

5. Reinstall Sistem

Tips terakhir yaitu dengan menginstall sistem. Tujuannya untuk mengganti data sistem (rusak) usang ke yang baru.

Alasan saya ditaruh di opsi terakhir, yaitu sebab nanti data-data yang terinstall akan terhapus. Sehingga Anda harus mempertimbangkannya kembali.

Tapi kalau sudah diinstall ulang, saya jamin Komputer Anda akan normal lagi.

Penutup...

Kadang gampang dan kadang tidak. Tapi selama tidak ada kerusakan hardware, Operating System Not Found masih dapat diperbaiki.

Artikel ini saya tujukan untuk Anda pengguna PC maupun Laptop, dengan sistem operasi Windows 7, Windows 8, dan Windows 10. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk versi Windows usang (XP / Vista) juga bisa.

Kalau masih belum work, ada error lain, atau ada sesuatu yang ingin ditanya, jangan ragu untuk mengirimkannya menggunakan kolom komentar dibawah.

Semoga bermanfaat.